Sabtu, 22 September 2012

CINTA PERTAMA

                Hari ini untuk kesekian kalinya saya menonton "Cinta Pertama". Film yang menurut saya gak akan lekang oleh zaman. Film ini memang produksi tahun 2007 dan sewaktu itu saya menginjak kelas 7 SMP dan sekarang saya menonton kembali diwaktu kelas 12 SMA. Film yang bercerita akan cinta dan memang disaat inilah seseorang merasakan yang namanya cinta.

                Kalau berbicara mengenai cinta tak akan pernah lepas dari yang namanya hati dan perasaan. Hatilah yang memilih dan perasaanlah yang meraskannya. Cinta pertama. Bagaimana dengan saya? hmmmmmm. Terkadang saya malas membicarakan hal ini. Cinta Pertama memang tak mudah dilupakan. Cinta Pertama saya bukanlah Pacar Pertama saya. Saya hanya bisa mengagumi sosok itu. Selama beberapa waktu saya memang mengaguminya tetapi, diwaktu berikutnya hanya ada rasa kesal. Tapi, itu lah kehidupan rasa senang dan sedih akan datang silih berganti.Tak ada yang pasti di dunia ini, yang pasti hanyalah ketidak pastian itu sendiri.

                Cinta memang indah diawalnya. Rasa bahagia selalu datang diawal. Semangat yang muncul ketika cinta itu datang. Semangat seakan kita ingin memberikan yang terbaik, kita ingin menunjukkan bahwa kitalah yang terbaik. Terbaik dimatanya.

                Apakah semua itu akan bertahan lama? Ya tergantung individu itu sendiri yang menyikapinya.
                Saya memang mencintainya, tetapi cinta saya hanya bisa saya simpan sebagai motivasi saya. Karena ini bukanlah saat yang tepat untuk mewujudkan cinta itu menjadi nyata. Cinta anak sekolah hanya bisa menjadikan motivasi. Motivasi untuk maju.Karena Cinta gak selamanya mendatang kan kebahagiaan kan. Karena anak sekolah emosinya masih labil.

              Untuk sekarang saya akan memilih mencintai seseorang untuk menjadi motivasi buat maju. Saya akan mencintai dengan cara mengagumi. Untuk sementara ini biarlah cinta itu mengisi angan mimpi saya. Cinta sesungguhnya akan datang disaat orang tersebut siap untuk mencintai dan dicintai. Karena semua orang berhak untuk mencintai dan dicintai.

             Tuhan, terima kasih kau telah memberikan kepada saya perasaan itu. Putih dan Hitam akan perasaan itu telah mewarnai hidup saya.Pelangi yang diberikan oleh keluarga dan sahabat, putih dan hitam yang dilukiskan oleh perasaan mencintai.


Love,



Novaa




Rabu, 19 September 2012

Letih



Semua manusia berhak untuk mencintai maupun dicintai. Mencintai apakah lebih menyakitkan dibanding dicintai? Sepertinya gak selalu. Mencintai terkadang memiliki power yang lebih besar dibanding dicintai. Tetapi kalau terus-terusan mencintai tanpa dicintai bagaimana ya? 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
                      Ku bilang pada Tuhan bahwa aku menyukainya. Ku bilang pada Tuhan bahwa aku menginginkannya. Ku bilang pada Tuhan bahwa aku ingin dia selalu ada di hadapan ku. Ku katakan “Tuhan kali ini aku menemukan orang yang luar biasa spesial dimataku.”                        Beberapa tahun lalu sewaktu ia ada dihadapanku, sewaktu ia masih bisa ku pantau melalui kedua mataku, sewaktu dia dan aku masih berjuang di tempat yang sama. Tak sedikit pun terlewatkan untukku mengamatinya. Ya. Dia yang membuatku jatuh. Membuatku menjatuhkan hatiku kepadanya. Membuatku tak mau beranjak barang sedetik pun untuk mengamatinya. Tetapi sewaktu ia menoleh ke arahku aku hanya bisa tersenyum salah tingkah.
-  - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
                            “Fy. Aku kangen kak Alvin.” Ujarku.                      
                           “Sabar ya Vi. Sekarang bukan kamu aja yang kehilangan. Aku juga kok. Sekarang kak Iel yang pergi juga.” Ujar Ify sambil mengambil posisi duduk di sebelahku.                       
                          “Begini ya Fy nasib orang yang Cuma bisa mengagumi.”                
               “tanpa orang yang dikagumi tahu bahwa ada orang yang mengagumi dirinya.” Sambungnya.

                “Fy. Kenangan sama kak Alvin dulu waktu aku pertama kali ngomong sama dia. Walau cuma ngomong dikit tapi itu berarti banget fy.” Ujarku.                       
                “Kalau aku kenangan sama ka iel waktu dia say happy birthday ke aku.” Ify tersenyum sendiri.

               “Kak Alvin nanya ke aku dengan pertanyaan yang sama. Dan aku nggak akan pernah lupain waktu dia dorong kursiku dari belakang cuma buat nanya aku anaknya bu Winda.” Aku kembali mengenang kejadian 2 tahun yang lalu.                        
                “Aku sebel sama kamu Vi kok kamu tahu kalo yang di aula waktu itu sepatunya ka Iel.” Ify mengendus kesal.

                  “Aku kan pernah liat kak Iel pake sepatu itu. Kan aku sudah bilang sama kamu kalo itu sepatu ka Iel.” Aku tak mau disalahkan.

                    “Hah ini saatnya buat kita buktiin sama mereka kalau kita bisa. Kita bisa sukses. Mungkin kita akan dipertemukan dengan mereka sewaktu kita udah sukses. Possitive thinking aja Vi.” Ujar Ify bijak..

                    “Iya Fy aku setuju. Kita harus tunjukin sama mereka bahwa kita berhak untuk dicintai.” Ujar ku sumringah.
-       - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - --  - - -- -  -

Waktu terus berjalan, kekaguman terhadap seseorang sangat sulitdihilangkan apalagi ini menyangkut hati. Ini lah wanita selalu mengandalkan feeling, tanpa pernah mengandalkan logika. Aku telah letih menunggu kehadiranmu, berharap sesekali kamu menyapaku dengan kehadiranmu di layar monitor ku. Hanya dengan ucapan ‘terima kasih’ sewaktu aku mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu, hanya dengan mengucapkan ‘happy birtday’ sewaktu aku ulang tahun, mungkin sudah cukup bagiku untuk menenangkan hati ini. Tapi semua hanya angan kosong ku. Semua hanya angan,tanpa terealisasikan sedikit pun.               
Apakah anda tidak menyadari itu? Aku masih disini menunggu dalam diam ku. Menunggu sekedar untuk disapa. Aku letih selalu kau acuhkan. Tolong katakan kepadaku bahwa kau masih membutuhkan ku, masih membutuhkan orang yang mengagumimu. Aku letih ketika kau tak bisa ku pantau lagi melalui kedua mataku. Satu tahun sudah kau menghilang dari pandangan mataku,dan aku sama sekali tak pernah melihatmu. Aku hanya bisa mendengar apa yang telah kau hasilkan dari kerja kerasmu, apa yang telah kau capai dari semua pengorbananmu. Dan saat itu juga tanpa kau sadari aku ingin meraih cita-citaku. Kau saja bisa meraih cita-citamu kenapa aku tidak?                  
Mungkin sekarang bukan takdir kita untuk bertemu, tetapi aku percaya suatu saat nanti kita akan dipertemukan dalam keadaan yang lebih baik. Kau meraih citamu dan aku meraih citaku. Ku ingat ketika aku memegang tanganmu hanya untuk mengucapkan salam. Dan kau tahu disaat itu rasanya ingin sekali aku mengucapkan "SEMANGAT. AKU YAKIN KAMU BISA. TERUSKAN PERJUANGANMU. AKU DISINI UNTUK MENDOAKANMU." 
Dan itu lah perjumpaan terakhirku denganmu beberapa bulan yang lalu. 
                 ##################################

                 created : Nova Lova



Sabtu, 15 September 2012

Cerita saya. Perjuangan saya.

        
                   Sedikit cerita mengenai perjuangan saya. Dan semoga bisa menginspirasi.
~~~

    Nama saya Ade Nova. Sekarang memasuki tingkat akhir di masa putih abu-abu. Kalau ingat tingkat akhir jadi ingat tes akhir. Ya. Bisa disebut Ujian Nasional. Ujian yang cepat atau lambat pasti akan datang. Pasti akan saya jalani.
            Bagaimana dengan proses belajar saya sekarang?
Belum cukup. Masih banyak kekurangan dimana-mana. Masih kurang membaca, masih kurang latihan. Dan masih perlu banyak belajar pastinya.Ya mungkin ini namanya Galau. Cita-cita ku tinggi. Tapi apa yang sudah saya hasilkan? Apakah sudah sebanding dengan cita-cita atau bahkan belum sama sekali? 
           Fakultas Teknik Sipil INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. Ya itu cita-cita saya. Sudah 3 tahun terakhir saya memutuskan untuk belajar disana. Institut terbaik di Negeri ini. Tempat belajarnya Bung karno dan Pak Habibie. Wah. Sudah dibayangkan beliau memang cerdas. 
          Ya. Kalau ingat FTSL ITB itu jadi motivasi buat saya. Beberapa bulan lalu saya mengikuti Olimpiade Kimia untuk SMA tingkat kota. Pertama kali ditawari Bu Narti sedikit gak percaya, bahwa beliau memilih saya. Karna menurut saya masih banyak yang lebih menguasai Kimia dibanding saya. Saya pikir itu hanya olimpiade yang diadakan oleh SMA N 2 dan bukan OSN. Karena, setiap sekolah hanya mengirim 1 perwakilan tiap mata pelajaran yang diolimpiadekan. Dan saya juga sempat hopeless, saya gak akan diajak ikut olimpiade (OSN). Ternyata, olimpiade yang akan saya ikuti ya OSN itu, tapi baru tingkat kota. Tahun-tahun kemarin peserta tiap sekolah ya 3, tapi tahun ini malah cuma 1. Wah, semapat ada beban dipikiran saya. Karena, tahun lalu bahkan hampir setiap tahunnya sekolah saya jadi pemenang. Enak tahun lalu peserta dari sekolah saya 3. Tahun ini cuma saya sendiri. Saya berjuang diatas tekanan. Tekanan akan memberikan yang terbaik untuk sekolah saya. Sempat berfikir kalau sekolah sudah memberikan banyak buat saya baik tempat, ilmu, bahkan persahabatan. Sedangkan saya. Apa yang telah saya beri untuk sekolah saya?
Ya. Mungkin itu jadi motivasi saya. Saya ingin memberikan kenang-kenangan buat sekolah saya. Salah satunya dengan olimpiade ini. Dan saya pernah membaca artikel-artikel bahkan tepatnya cerita mahasiswa ITB. Sebelumnya mereka pernah mengikuti olimpiade dan menjadi pemenang. Dan sebagian mereka lagi adalah orang yang terlahir dari keluarga sederhana, tetapi dikaruniakan oleh Tuhan semangat yang luar biasa.Subhanallah. Ya. FTSL ITB juga jadi motivasi saya buat semangat belajar untuk Olimpiade.
           Saya banyak meminjam buku di perpustakaan. Buku-buku yang berhubungan dengan olimpiade.Jujur baru kali ini saya meminjam buku di perpustakaan dan langsung meminjam 5 buku sekaligus. Gila kapan tuh buku selesai. Ditambah acaranya dilaksanakan 2 minggu lagi.Saya hanya membaca pelajaran yang telah saya pelajari, karena kalau pelajaran kelas 12 jujur saya gak ngerti kalo gak dijelasin. Dan buruknya kenapa saya gak minta ajari guru kimia saya ya? Bukan bermaksud sombong. Tapi, saya gak tahu bagaimana bicara sama beliau. Ya. Mungkin itu pelajaran buat saya. Agar lebih terbuka, dan berani buat bertanya. Kalau begini kan jadinya sesat. Alhamdulillahnya ada beberapa hari sekoalh libur karena anak kelas 12 mengikuti UN. Dan ini saya manfaatkan untuk membaca buku-buku yang telah saya pinjam. Dan ternyata banyak yang saya gak ngrti. Dan saya sempat izin hari Sabtu untuk tidak masuk sekolah. Alasannya karena kurang enak badan. Padahal saya izin biar saya bisa belajar Kimia persiapan untuk olimpiade di hari Selasa nanti.
         Selasa 3 April saya dan teman-teman saya mengikuti olimpiade di SMA N 2. Sebelumnya di sekolah pak Hadi mengumumkan sehabis apel pagi bahwa kami akan mengikuti olimpiade. Dan jujur perasaan saya campur aduk antara bangga dan takut. Bangga karena saya menjadi wakil sekolah. Takut nantinya saya gak bisa memberikan apa yang sekolah mau. Dan jujur malu juga kalau sampai gak menang. Karena seisi sekolah tahu kalau kami akan ikut olimpiade. Dan sekali lagi itu menjadi motivasi buat saya. Dan ditambah doa semua peserta didik yang mendoakan keberhasilan kami semua.
           Sesampainya di SMA N 2 saya bertemu dengan teman-teman saya SMP. Sewaktu mengisi daftar biodata saya sempat bingung karna saya gak hafal nomor telp. sekolah saya dan juga emailnya sehingga bu Narti yang sewaktu itu mendampingi saya dan teman-teman datang dan  memberi no telp. sekolah. Sewaktu mengerjakan soal-soal saya banyak yang gak tahunya. Tapi, saya tetap tenang, dan mengerjakan sebisa saya. Semuanya saya isi, karena gak ada yang namanya pengurangan poin jika salah. Jadi ya saya isi semuanya. tetapi di essay ternyata waktunya hampir habis. ditambah soal-soalnya yang beranak bercucu sampe i. Mana lagi soalnya kan beruntun jadi kalau a saja sudah salah maka b dan seturusnya pasti salah. Tetapi sehabis mengerjakan soal, entah kenapa saya merasa lega. Gak ada lagi rasa deh-degan. Rasanya semua beban sudah saya keluarin. Dan tinggal saya berdoa dan berserah sama Tuhan.
               Beberapa hari kemudian pengumuman olimpiade tingkat kota diumumkan. Waktu itu sekolah saya sedang mengadakan PENSI. Dan saya bertemu pak Hadi dan beliau mengatakan bahwa saya..........
saya.........
saya BERHASIL.
saya menjadi juara pertama di OLIMPIADE KIMIA tingkat KOTA. 
syukur Alhamdulillah rasanya. Perjuangan saya dihargai Tuhan seperti ini.

          Ya. Mungkin dengan mengingat cita-cita saya yang telah saya bangun bertahun-tahun bisa menjadi motivasi buat saya. Cita-cita yang besar akan terwujud jika disertai keinginan, usaha, serta doa yang besar pula. 

          Dan dengan mengingat keinginan saya akan akan institut terbaik negeri ini maka usaha saya akan giat. Karena saya percaya Tuhan akan memberi apa yang sepantasnya buat kita. Usaha Nova. Usaha mu ditingkatkan. Jangan menyerah dengan keadaan. Percayalah bahwa cita-citamu akan tercapai. Teruslah usaha. Teruslah mencari ilmu. Dan jangan ditanamkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh nilai yang besar. ILMU YANG SAYA CARI.

          SELAMAT BERJUANG 
LETAKKAN CITA-CITAMU 5CM DI KENING KAMU
MAKA KAMU AKAN SELALU MELIHATNYA
DAN  BERJUANG UNTUK MERAIHNYA

One Dream For Tania


            Ini ada sebuah prolog cerita saya. entah kapan saya menulisnya dan kapan juga saya akan membuatnya menjadi sebuah cerita. oke lanjut, ini dia prolog nya.....

                  One dream for Tania

Tokoh :
·         Protagonis :
o   Tania    : Supel, Ramah, Polos, Ambisius, Pantang menyerah.
·         Antagonis
o   Tara      : Egois, Cuek, Sensitif, Ambisius.
·         Tritagonis :
o   Tristan : Perhatian, Dewasa, Berwibawa, humoris.
o   Toddy   : Perhatian, Kekanak-kanakan, Playboy, humoris.
o   Ayah     : Berwibawa, Humoris.
o   Rasti    : Perhatian, humoris, Playgirl,
o   Nisa     : Cuek, tertutup
o   Stev     : Playboy, humoris, Perhatian,
o   Christ  : Baik hati, ramah, dewasa.
o   Dira     : Baik hati, perhatian, dewasa.
o   Arfa    : Egois, Ambisius

Eksposisi :
·         Tania untuk pertama kalinya memasuki bangku SMA. Tara telah memasuki semester ke 5 di bangku kuliah, Tristan telah memasuki semester ke 3 di bangku kuliah, sedangkan Toddy memasuki kelas 12. Tania dan Toddy bersekolah di SMA Tarakanita yang satu lingkungan dengan Universitas Tarakanita. Tarakanita sesungguhnya merupakan lingkungan pendidikan yang dimulai dari Play group, SD, SMP, SMA, hingga Universitas. Tarakanita merupakan suatu perusahaan eksportir kertas terbesar di Indonesia, dan melakukan sumbangsi melalui jalur pendidikan. Dari kecil hubungan Tania dan Tara tidak baik. Tara tak pernah menganggap Tania sebagai adiknya, baginya adiknya hanyalah Tristan dan Toddy. Tania bersama Rasty menempati kelas yang sama yaitu 10.1. Disana sebagian besar ia bertemu dengan teman-teman SMPnya dulu dan sebagian yang lain adalah orang-orang piilihan dari sekolah favorit.
Konflik :
·         Tak yang mengetahui bahwa Tania dan Tara merupakan saudara kecuali rasty. Suatu hari ketika ada pemilihan anggota basket yang baru Tania berniat akan mengikuti seleksi tersebut, dan disaat itu ia bertemu dengan Dira murid kelas 12 yang menjadi idola di SMA Tarakanita, aura idolanya pun sampai ke mahasiswa Tarakanita. Sayangnya Dira bukan tipe wanita yang mudah jatuh cinta. Saat pertama kali melihat Tania, Dira merasakan ada sesuatu yang istimewa dari gadis ini. Tara menyukai Dira tanpa sepengetahuan Tristan dan Toddy. Disaat Tara mulai mengenal Dira, ia kesal kepada Tania karena Dira mengagumi sosok Tania yang bagi Tara Tania merupakan duri di kehidupannya.
Komplikasi :
·         Dira mengetahui bahwa Tania, Tara, Tristan, dan Toddy merupakan saudara dari cerita Arfa. Setiap kali Dira ingin mengetahui berita itu, Tara tak memperdulikannya, sedangkan Tania, Tristan, dan Toddy tak pernah mau membahas masalah ini bagi mereka ini adalah privasi keluarga mereka. Arfa mencurigai Tara, Tristan, Toddy, dan Tania bersaudara ketika mendengar cerita dari sang papa yang merupakan rival kerja papanya.Bagi Arfa, Tara merupakan rival sejatinya sejak SMP. Dalam berbagai bidang Tara dan Arfa selalu bersaing.
Klimaks :
·         Ketika Tania mengikuti pertandingan basket, tiba-tiba tangan dan kakinya terasa sulit digerakkan. Tara yang waktu itu berada tak jauh dari lapangan basket tak memberi respon apa-apa, sehingga membuat Dira marah dan kesal dengan perilaku Tara yang tak pernah bisa ia mengerti. Christ yang saat itu berada di dekat lapangan langsung menolong Tania, ketik itu pun Arfa marah kepada Christ. Christ tahu bahwa keluarganya dan keluarga Tania adalah rival tapi tak begitu dengan dirinya.
Anti klimaks:
·         Tania untuk yang kesekian kalinya terjatuh ketika bermain basket. Dagunya tak henti-hentinya mengeluarkan darah, Christ langsung membawanya ke rumah sakit dan memberi tahu Tristan dan Toddy. Disaat itupun Mereka mengetahui bahwa Tania mengidap penyakit ataksia. Tristan langsung menemui Tarra yang waktu itu sedang tanding basket dengan Arfa.
Resolusi :
·         Arfa terhenyak ketika melihat Tarra menyelamatkan Christ. Arfa mengakui bahwa hidup ini penuh persaingan tetapi bersaing tak perlu membuat dirinya buta akan persahabatan. Tara, Toddy, dan Tristan melewati hari-hari terakhir mereka bersama Tania di perbukitan di belakang rumahnya. Dan untuk terakhir dan pertama kalinya mereka menghabiskan waktu dengan canda, dan tawa layaknya saudara.