Kamis, 09 September 2010

Kekuatan Sebuah Impian

Impian adalah sebuah keinginan yang terdapat pada diri seseorang. Sekecil apa pun impian seseorang jika tidak dilakukan dengan sungguh sungguh maka impian tersebut tidak akan tercapai, dan walaupun sebesar apapun impian seseorang yang terkesan SO IMPOSIBBLE tuk di wujudkan tetapi orang itu tidak pernah menyerah dengan keadaan maka orang itu akan mendapatkan impiannya. Begitupun gue, gue punya sejuta impian di benak gue. Ya walau terkesan sulit bagi orang, tapi bagi gue itu nggak sesulit yang dibayangkan orang lain. Karna orang yang impian nya belum tercapai itu hanya soal waktu, mereka mudah menyerah dengan keadaan. Sesulit apapun kita, kita tidak boleh menyerah dengan keaadaan kita, justru keaadaan itulah yang sebaiknya jadi motivasi kita kedepan. Itulah sedikit cerita dari gue.
pagi yang sejuk, gue hirup udara pagi di luar jendela kamar, bunga bunga mawar yang ditanam mama bermekaran dan mengeluarkan aroma semerbak. Mama hoby banget sama yang namanya bercocok tanam tak heran di sekeliling rumah di penuhi berbagai macam bunga.
“Alvin buruan lo mau sekolah nggak?” ujar seseorang di depan kamar Alvin.
“eh, bentar dong kak” ujar gue.
“vin, lo gue tunggu di depan ya, papa udah nunggu” ujar orang itu dan itu lah kakak gue.
Sementara itu..
“syad, mana Alvin?” ujar papa.
“Alvin, lagi beres beres pa” ujar Irsyad.
Tak lama setelah itu gue pun siap, dan sebelumnya gue dan kakak gue pamit sama mama.
Terkadang gue bersyukur banget punya mama, papa, kakak, sobat-sobat tersayang gue, dan terutama dan yang paling utama kakak gue Irsyad. Kalian pasti heran dengan ini semua, kalian pasti ngomong apa iya kami ini bersaudara? Jawabannya iya, kami memang bersaudara tapi saudara tiri. Walaupun begitu Irshad sudah gue anggap kakak kandung gue, dia selalu ada buat gue, bukan sekedar kakak Irsyad sudah kayak sobat bagi gue, dia selalu support gue. Memang banyak perbedaan diantara kami, salah satunya agama, gue yang ngikut mama gue beragama kristen, sedangkan Irsyad ngikutin papa beragama Islam. Gue ma Irsyad di pertemukan 10 tahun yang lalu oleh mama dan papa, ya mama dan papa kita menikah sejak 10 tahun yang lalu saat gue dan Irsyad berumur 3 tahun. Sebenarnya papa gue sudah meninggal sejak umur gue 10 bulan, sedangkan Irsyad sudah tinggal mamanya sejak dia berumur 2 tahun. Mama gue dan papa Irsyad adalah temen lama, mereka dipertemukan kembali sejak 11 tahun yang lalu saat mama Irsyad meninggal, mungkin inilah takdir buat kami. Walau kami memiliki kepercayaan yang berbeda tapi, itu bukan lah penghalang, justru kami jadi semakin dekat, misalnya saja sejak umur gue 5 tahun gue udah ngikutin Irsyad puasa bareng papa dan mama, walau puasa gue kadang bolong tapi, setidaknya gue udah mencoba. Itu pun merupakan pelajaran buat gue agar lebih menghargai orang yang berpuasa, jujur puasa gue baru full sejak 1 tahun yang lalu, sedangkan Irsyad sejak umur 6 tahun, ya puasa bagi agamanya merupakan kewajiban. Walau pun mama dan gue memiliki kepercayaan yang berbeda tapi, kita selalu ikutan sahur dan buka, walau kadang kita nggak puasa. Dan sewaktu papa dan Irsyad lebaran kami pun ikutan merayakannya, satu hal yang gue suka sama hari lebaran yaitu makan ketupat + rendang + sambel kentang yang yummy so delicious. Begitu pun Irsyad dan papa mereka juga ikutan merayakan natal bareng gue dan mama, Irsyad sangat antusias menghias pohon cemara, tapi yang paling dia tunggu tunggu yaitu kado natal, mama dan papa selalu memberi kami kado natal setiap tahunnya. Menurut gue Irsyad adalah seorang muslim yang taat beragama karna dia slalu sholat 5 waktu berjamaah kalo nggak sama papa dia pergi ke masjid di dekat rumah. Ya itu lah cerita keluarga gue, kenang gue.
“hei lo ngelamunin apa hayo?” ujar Irsyad
“eh, apaan lo kak” uajr gue kaget.
“udah sampe ni, kalian ntar tunggu papa jemput ya, kalo papa nggak bisa jemput kalian naik bus aja, ntar papa kabarin lagi” ujar papa.
This is my school, my second home, , , ,
“ehmmmmmmmmm so beautiful this morning” ujar gue sambil menghelakan nafas dalam dalam.
“ce ila lo vin, kayaknya udah kangen banget ni ma Sivia” uajr Irsyad mulai menggoda.
“eh apaan lo kak, lo tu yang kangen ma Zahra” uajr gue nggak mau kalah.
“HEY BRO” teriak Rio dan Iel bersamaan mengagetkan kami.
“eh, lu ya kerjaannya ngagetin doang” uajr gue kesal.
“ye ila pin, pin, pagi pagi udah sensi gini, lo lagi dapet ya?” ujar Iel menggoda gue.
“vin, tu ada Bakpia, eh salah Sivia maksud gue” ujar Rio yang mulai menggoda gue juga.
Gue heran kenapa ni anak anak sering banget godain gue.
“hai semua” sapa Sivia tersenyum manis bangetttttttttttt….
“hai Siv, eh Siv, ada salam dari Alvin tuh” ujar Rio.
“eh, apaan lo yo, nggak kok Vi” ujar gue yang udah semakin malu di hadapan sobat sobat gue.
“oh ya Vin, kemarin kamu pulang duluan kan, kamu nanti di panggil pak Duta karna kamu sama aku terpilih ikut olympiade matematika” uajr Sivia.
“cie cie jodoh lo semakin deket tu vin” uajr Rio lagi.
“ah apaan sih lo yo” ujar Gue.
“oh iya syad kamu juga terpilih ikutan olympiade fisika bareng Zahra” tambah sivia.
“jiah cocok banget deh best couple AlVia ma Rasyad (entah apa namanya aku nggak tau singkatan Irsyad ma Zahra? Ada yang tau ntar komen ya) smoga kekuatan cinta kalian membuat kalian menang” ujar Iel yang ssemakin menjadi jadi.
“ya udah aku duduk dulu ya, permisi” uajr Sivia.
Belakangan ini banyak anak anak yang sering menggoda gue maupun Irsyad, mungkin karna kejadian 1 minggu yang lalu ya

Flash Back>>>>>>>>>>

Saat itu gue ma temen temen seangkatan gue pergi camping di daerah pedesaan.

bates sini dulu ya ceritanya..
aku juga binggung ini cerpen or cerbung...
maaf kalo dikit karna waktunya nggak memungkinkan untuk diselesaikan sekarang...

minal aidzin walfaidzin
mohon maaf lahir dan batin

kasih aku kritik ya all

follow my twitter @de_nova
my account facebook Novaa SanSeat TeTangga

thanks all

0 komentar:

Posting Komentar