Selasa, 12 Oktober 2010

sebuah kata maaf

terkadang, kita sering melakukan hal yang bisa membuat diri kita merasa bersalah..

terkadang, kita sering melakukan hal yang menurut kita sudah bener..

tapi, kenapa disaat kita berbuat baik, bersikap baik kepada orang lain tapi orang itu malah bersikap dingin, cuek, dan menganggap kita tidak ada?

terkadang kita harus sadar "perbuatan baik yang kita lakukan sering kali tidak ditanggapi baik oleh orang lain."



"DON'T LOOK THE BOOK BY THE COVER, BUT LOOK THE CONTENTS"

ya walaupun, hal pertama yang di lihat orang itu adalah penampilan, tapi jangan lupakan isinya juga...


berubah itu sulit, tidak semudah ucapan yang keluar dari mulut..

mulutmu harimau mu, sebagian besar yagn telah kau dapat berasal dari mulutmu...


HANYA SEBUAH KATA MAAF YANG DAPAT TERUCAP, HANYA TINDAKAN YANG DAPAT MENJADI BUKTI KETULUSAN MAAF ITU...


SEBUAH KATA MAAF yang selalu terucap, setiap hari, setiap jam, setiap menit.....

Senin, 11 Oktober 2010

Simple Love

Seperti pagi yang tiba membuka hari,
selalu tiada jera tepati janji. Seperti sungai yang setia menjawab serta muara,
membalas dekap hangat sang samudera.
begitu lah wajah cinta tak cukup sejuta kata yang mampu lukiskannya,
begitu mudah tuk bahagia bila cinta yang bertahta di relung jiwa, karna sungguh sederhana HAKIKAT CINTA..
Sedamai embun yang diam di rerumputan, tiada lelah menjaga hingga tiada.
Selayak warna pelangi, yang singgah di pagi dini, seindah itu rasa yang terberi.

(By: Tangga)


***


Apa itu CINTA?

Sebuah pertanyaan dengan beribu jawaban, sebuah kata dengan beribu rasa tapi, mengapa disaat cinta datang setiap orang bergembira, dan disaat cinta itu pergi setiap orang bersedih hati?

***


udara pagi yang terasa menyegarkan jiwa, pagi ini terasa segar sekali, karna hujan yang baru saja pergi, yang hanya meninggalkan embun. Di luar masih tampak sepi, padahal jam sudah menunjukkan pukul 6.00 WIB. Terlihat seorang gadis manis segera membereskan tempat tidurnya, dan segera bergegas mandi untuk ke sekolah nya “SUPERNOVA “. Hari ini Agni datang lebih awal dari biasanya karena, hari ini hari pertama Agni bertugas menjadi Ketua Latdis.
“Agni, kok buru-buru? Kamu nggak makan dulu?” ujar ibu Nisa.
“nggak usah bu, Agni masih kenyang, lagian Agni buru-buru sebelum anak-anak Latdis pada dateng, kan nggak lucu masa’ ketua Latdis telat?” ujar gadis manis ini yang langsung pergi dari panti asuhan itu dan segera mengendarai sepedanya .
Selama 15 menit mengendarai sepeda menuju sekolahnya Akhirnya Agni sampai di sekolahnya, belum banyak yang datang hanya beberapa teman teman Agni yang bertugas untuk membimbing siswa siswi baru untuk Latdis. ketika Agni merasa sudah siap Agni menyuruh teman-temannya berkumpul di ruang 12. IPA 1. kebetulan kelas 11 dan 12 untuk 1 minggu ini tidak belajar dahulu, mereka melaksanakan perlombaan di halaman belakang sekolah.
“baiklah teman teman, kita mendapat amanat untuk melatih siswa- siswi baru agar disiplin, dan dengan adanya Latdis ini kita bisa mengenalkan lingkungan SEVA (SMA SupEr noVA) lebih awal, dan saya selaku ketua Latdis disini mengharapkan ketegasan dari teman teman semua, baiklah saya akan membagi pendamping tiap tiap grup….
Grup Bintang : Riko dan Ray
Grup Pelangi : Irsyad dan Dea
Grup Matahari : Gabriel dan Angel
Grup Bulan : Rio dan Zevana
Dimohon kerja samanya agar kegiatan kita dapat berjalan dengan baik,
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, Selamat Bekerja” ujar Agni sambil meninggalkan ruang itu.
25 menit kemudian bel berbunyi menandakan Latdis segera dimulai, peserta Latdis yaitu anak anak kelas 10 segera berbaris di lapangan upacara. Agni pun segera menuju gerbang sekolah, mungkin saja ada anak kelas 10 yang terlambat. Ternyata dugaan Agni benar, tiga orang anak keluar dari mobil mewah yang segera berlarian menuju Agni. Dengan tatapan tajam Agni menatap anak anak itu satu persatu.
“kalian tau ini jam berapa?” tanya Agni kepada anak anak itu.
Anak anak itu tidak berani menatap mata Agni apalagi menjawab pertanyaan Agni yang bagi mereka suara Agni sudah seperti bom yang mau meledak.
“hey, kalian punya mulut nggak? Kalo ada orang nanya di jawab, anak baru aja udah berlaku nggak sopan, gimana kalo udah beneran masuk.” Ujar Agni dengan suara meninggi.
“maaf kak, tadi kami terjebak macet.” Ujar salah satu anak dengan suara gemetaran.
“siapa suruh bangun kesiangan? Kalian niat nggak sih masuk SEVA? Niat nggak? Kalo niat seharusnya kalian bisa dateng lebih awal. Liat sana temen temen kalian sudah pada baris, mereka aja bisa dateng cepet masa’ kalian nggak bisa?” ujar Agni yang tampang nya sudah menyeramkan.
“nggak ada kak” ujar anak anak itu kompak.
“sekarang kalian tulis di kertas selembar nama nama kalian dan nanti saya akan menindak lanjuti masalah ini” ujar Agni.
Setelah anak anak itu menulis nama mereka, dan salah satu dari mereka memberi kertas itu kepada Agni. Sehabis itu mereka segera berlari menuju lapangan. Dan tiba tiba Agni memanggil anak anak itu.
“hey kalian kemari” ujar Agni.
Anak anak tadi langsung menoleh kebelakang dan segera menghampiri Agni lagi.
“ada apa kak?” ujar anak yang tadi.
“disini ada aturan kalo mau izin, kalian mau ke lapangan kan? Nah kalian harus izin dulu. Begini “SENIOR, KAMI IZIN KELAPANGAN DULU YA” sambil senyum.” Ujar Agni menerangkan kepada anak anak tadi.
“SENIOR KAMI IZIN KELAPANGAN DULU YA” ujar anak anak itu kompak.
“baiklah, tetapi sebagai hukuman kalian jalan kesana dengan jongkok dan tangan di kepala” ujar Agni.
Anak anak itu menurut saja, karna apalah kekuatan seorang junior di banding senior, sekarang senior yang memegang kekuasaan, mau tidak mau sebagai junior haruslah menurut apa kata senior.
“widih cak, ini pasti karna supir lo hampir nabrak kucing jadinya kita sial gini, arghhhhhhhhhh pagi pagi udah kena omelan singa ngamuk” ujar cowok berkulit putih, bermata sipit, yang wajahnya seperti artis artis Korea.
“ah, udahlah Vin dari pada kalian ribut, mending cepetan ke lapangan nanti kita kena omel lagi.” Ujar cewek manis berambut panjang yang di kuncir kepang 1.
“ya elah fy, kalo senior kayak gini. Emang ada junior yang tahan sama omelannya?” ujar Cakka.
Akhirnya mereka sampai di lapangan dan segera memasuki barisan, untuk mengikuti apel pagi. Disana Agni sudah siap untuk menjadi pembina apel.
“selamat pagi semua, salam sejahtera untuk kita semua, selamat datang di SMA SUPER NOVA untuk peserta Latdis. Saya harapkan kalian bisa mematuhi aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya, dan untuk kakak kakak senior selamat menjalankan tugas, sekian dari saya atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih” ujar Agni yang segera mengakhiri apel saat itu.
Dan ternyata ada seorang anak yang terlambat lagi, yang ini parah dari anak anak tadi, setelah apel selesai dia baru datang. Agni yang melihat anak ini langsung memanggilnya.
“hey, anak baru sini kamu” ujar Agni dengan wajah melotot tajam.
“ia kak” jawab gadis ini kemudian menuju ke arah Agni.
“kamu ini, enak banget jam segini baru dateng, lihat temen temen kamu udah mau di bagi kelompok” ujar Agni yang segera memarahi anak ini.
“maaf kak, sebenarnya saya sudah berangkat dari rumah pukul 06.00 rumah saya lumayan jauh kak, terus di tambah macetnya kota Jakarta” ujar gadis ini tertunduk pasrah dengan apa yang akan dilakukan sang senior kepadanya.
“hey siapa yang nyuruh kamu nunduk liat sini, liat mata saya, emang kamu nyari apa dibawah hah? Nyari semut? Siapa nama kamu? Rumah kamu dimana?” ujar Agni yang seperti mau mengintrogasi gadis ini.
“saya mohon maaf banget kak atas hari ini, saya beneran nggak niat untuk telat, nama saya Sivia Azizah, saya tinggal di jalan Kenanga, blok A. No 8 kak” ujar gadis ini.
“hah, kenanga? Blok A. No 8? Kayak tempat tinggal Iyel? Apa ini adik nya iyel? Lagian iyel tadi juga blum dateng?” batin Agni.
‘ya sudah sekarang kamu gabung sama temen kamu sana, tapi jalan jongkok dengan tangan di atas kepala, nanti kamu saya panggil lagi sama temen temen kamu yang telat tadi” ujar Agni menyelesaikan introgasinya dan menuju Ruang pertanggung jawaban Gabriel.
“huh, ini gara gara kak iyel, jadinya aku sampai telat gini, enak kak iyel ga ikut Latdis, malah jadi pembimbing, huahhhhhhhhhh ini lah nasib junior yang selalu salah” batin Sivia.
“hey kamu cepet kesini, ngapain jalan jongkok gitu ngelamain aja, sini cepet kamu mau dibagi kelompok nggak?” ujar salah satu Senior yang sudah siap untuk membagi kelompok Latdis.
Sivia pun bergegas menuju teman temannya.
“oke, setiap kelompok terdiri dari 20 orang anak, setiap kelompok didampingi oleh 2 orang pendamping senior…..
Kelompok Bintang yang terdiri dari:
1. Alyssa Saufika Umari
2. Ashilla Zahrantiara
3. Alvin Jonathan Sindhunata
4. Cakka Kawekas Nuraga
20. Sivia Azizah ……
yang akan di dampingi oleh senior Gabriel dan Angel.

Kelompok Pelangi yang terdiri dari
1. Ahmad Fauzi Adriansyah
2. Raissa Arif
3. Raja Sion
4. Siti Nur Qamariah
20. Zahra Damariva ……..
yang akan didampingi oleh senior Irsyad dan Dea

Kelompok Matahari yang terdiri dari :
1. Gita Tobing
2. Irva
3. Anak Agung Deva Ekada Putra
4. RIzky
20. Daud ………..
Yang akan didampingi oleh senior Riko Anggara dan Ray

Kelompok Bulan yang terdiri dari :
1. Septian
2. Oik
3. Debo
4. Nova Sinaga
20. Patton……….
Yang akan didampingi oleh senior Zevana Arga dan Mario Stevano Aditya Haling.

Baiklah itu lah kelompok kalian, saya harap kalian bisa menikuti latdis ini dengan baik” sambung senior.

Semua murid sibuk mencari teman teman satu kelompoknya, dan mencari ruangnya.

“ya sudah kakak gue lagi, ampun deh nggak dirumah di tempet les, dimana mana ketemu dia mulu, bosennnn tau” batin Sivia yang sudah terlihat bad mood setelah ia tau bahwa kakak nya menjadi pendamping kelompok nya ‘Gabriel Steven Damanik’.

Anak anak mengikuti latdis dengan baik, mereka disuruh LBB
(Latihan Baris Berbaris) di lapangan upacara dengan sinar matahari yang terik, tapi bagi anak anak itu bila mereka menyerah maka itu sama saja akan mempermalukan senior pendamping mereka, dan bila itu terjadi senior mereka akan marah dan menghukum mereka.
Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB ini saat nya untuk ISHOMA, dimana anak anak beristirahat untuk sholat, kemudian dilanjutkan dengan makan siang di ruang makan.
Seperti apa yang di ucapkan Agni tadi anak anak yang terlambat setelah sholat Dzuhur menghadapnya di ruang rapat. Alvin, Cakka, dan Ify pergi menuju ruang rapat, kemudian mereka bertemu Sivia.
“hey, kamu telat juga ya?” sapa Ify
“iya” ujar Sivia yang sudah kecapekan dengan LBB tadi.
“nama kamu siapa?” ujar Ify lagi.
“Sivia, kamu?” ujar Sivia yang merasa kepalanya sedikit pusing.
“aku Ify, ini Avin, ini Cakka, mereka sepupu ku.” Ujar Ify sambil menunjukkan senyum persahabatan kepada Sivia.
“hey, lo berdua malah keasikan ngobrol, tu udah di tunggu di dalem” ujar Alvin yang sedikit bad mood karna harus berhadapan lagi dengan Agni.
Akhirnya mereka berempat menemui Agni.Ternyata Agni sudah duduk di kursinya dan di hadapannya sudah ada 4 kursi kosong yang sudah di siapkannya.
“ayo duduk” ujar Agni singkat tetapi wajahnya masih sama seperti pertama kali anak anak ini menjumpai Agni.
“kalian baru masuk sudah terlambat, apalagi sudah beneran masuk? Ingat SEVA tidak menerima anak anak yang tidak disiplin, meski pun kalian sepintar apa pun. Sebagai hukuman kalian harus mencari kemudian meminta tanda tangan senior yang bernama “Gabriel Steven Damanik, Raynald Prasetya, Riko Anggara, dan Fakhrul Irsyad” segera.” Ujar Agni.
“Permisi senior kami izin keluar” uajr mereka kompak.
Akhirnya mereka keluar ruangan itu dan berdiskusi bagaimana mencara menemukan dan mendapatkan tanda tangan senior, jangan kan mendapatkan tanda tangan senior, senior saja mereka tidak kenal.
“saya tau Gabriel, tapi saya tidak tau dimana ruang pertanggung jawabannya” ujar Sivia.
“eh, bentar bukannya ka Gabriel itu pendamping kita ya? Dan kita itu kan kelompok Bintang.” Ujar Ify kembali mengingat.
“tapi, kita kan belum dikasih tau dimana ruang kelompok bintang?” sahut Cakka.
“itu sih gampang, kita kan kelompok bintang, tinggal kita cari aja kelas yang pintu bahkan ruang kelasnya banyak bintang bintang” ujar Alvin mengajukan pendapat.
“ya bener tu, ayo kita cari” ujar Ify memimpin barisan itu.
Ruang demi ruang mereka lewati sekitar hampir 10 menit mereka berkeliling mencari ruangan itu tapi, setiap ruangan yang mereka lihat semuanya tidak ada petunjuk. Sampai akhirnya mereka sampai di depan sebuah jalan kecil dimana ada tulisan yang bertuliskan “WELCOME TO SUPERNOVA HIGH SCHOOL”. Mereka pun melewati jalan ini sampai akhirnya mereka melihat 4 buah ruangan yang saling berhadapan dengan jarak kira kira 200 meter yang terdapat pohon kecil di tengah tegah lapngannya. Mereka mengamati ruangan itu tak perlu lama lama akhirnya mereka menemukan ruangan yang dimaksud. Sebuah ruangan yang didepan pintunya sudah ada sebuah gambar bintang yang besar dengan bertuliskan “WELCOME TO STAR GROUP” mereka pun mengetuk pintu itu dan mengucapkan “Permisi senior kami izin masuk.” Dan senior yang didalam ruangan itu mempersihlahkan mereka masuk. Para senior di ruangan ini sudah mendapatkan info dari Agni bahwa akan ada 4 orang siswa baru yang akan duluan sampai ketempat ini.
“ngapain kalian disini? Bukannya ini waktu kalian ISHOMA?” ujar salah satu senior itu.
“maaf ka, kami tadi terlambat datang, sehingga ka Agni memerintahkan kami mencari senior senior dan meminta tanda tangan nya.” Ujar Sivia.
“oh, kamu terlambat kenapa?” ujar senior yang ternyata adalah Gabriel.
“maaf kak, tadi saya lama menunggu kakak saya yang mandi nya saja udah hampir 30 menit di tambah lagi kota Jakarta yang macet.” Ujar Sivia meledek Gabriel.
“oh, jadi kamu nyalahin kakak kamu ya? Seharusnya kamu pergi sendiri kalo kakak kamu lama” ujar Gabriel yang mencoba membela diri.
“maaf kak, kata mama saya, saya harus pergi pulang sama kakak saya.” Ujar Sivia yang tak mau kalah.
“emang umur kamu berapa? Kalo sudah SMA berarti kamu sudah dewasa” ujar Gabriel yang semakin menguji kesabaran adiknya itu.
“14 tahun kak, tapi ucapan mama harus diturutin, kan maksud mama baik,” ujar Sivia yang tambah bad mood dengan ucapan kakaknya itu.
“oh…. Kalo mama kamu nyuruh kamu makan terong gimana? Kan maksud mama kamu baik?’ uajr Gabriel.
“nggak, nggak mau terong, ikh kak iyel jahat banget sih, masak ngungkit ngungkit terong. Kakak tu ntar aku kasih kucing mau?” ujar Sivia yang tak tahan lagi dan langsung meluapkan emosinya.
Ify, Alvin,dan Cakka pun heran mendengar percakapan mereka, seperti mengenal satu sama lain, dan ditambah Sivia tidak menahan emosinya lagi.
“ya udah kok ngambek gitu sih? Ayo ntar nggak kakak kasih tanda tangan loh” ujar Gabriel menggoda Sivia.
“ayo dong vi jangan ngambek, ntar kita kena omel bom atom lagi” ujar Alvin yang keceplosan.
“ya udah mana sini kertas kalian kakak tanda tanganin.” Ujar Gabriel yang tidak mengubris perkataan Alvin tadi.
Akhirnya mereka memberikan kertas yang akan ditanda tangani senior. Mereka telah menemukan Gabriel dan misi selanjutnya nya yaitu menemukan Raynald Prasetya dan Riko anggara yang telah mereka ketahui bahwa senior tersebut mendampingi kelompok matahari. Sesampainya di depan ruang kelompok matahari, terdapat tulisan yg sama seperti di ruang bintang sebelumnya yaitu tulisan “WELCOME TO SUNSEAT GROUP”. Karna tidak ada yang mengenal salah satu senior tersebut akhirnya mereka pasrah dengan apa yang akan terjadi didalam. Tiba tiba hape Sivia bergetar
“drttttttttttttttttttttttttttttttttt”
One message …
From : kakak bawel
Terong, raynald itu badannya kecil trus rambutnya gondrong
Kalo Riko anaknya tinggi, item

To : kakak bawel
Iya kakak bawel :P
Makasih :P

“tunggu gue tau yang namanya Raynald anak nya kecil gondrong, kalo Riko ananknya tinggi item” ujar Sivia berbisik sepelan mungkin kepada teman temannya.
“oke” jawab Cakka.

“permisi senior izin masuk” ujar mereka serentak.
“silahkan” ujar salah satu senior yang berbadan mungil dan berambut gondrong.
“permisi kak Ray, kami mau minta tanda tangan kakak sama kak Riko.” UJAR Alvin dengan tenang.
“emang nama saya Ray apa?” ujar RAY mencoba menguji anak anak ini.
“iya, nama kakak Raynald Prasetya pendamping SUNSEAT.” Ujar Ify.
“tau dari mana? Emang kita pernah ketemu dimana? Perasaan saya nggak pernah ketemu kalian? Apa saya seterkenal itu ya?” ujar Ray yang mencoba menguji kesabaran anak anak ini dan sedikit narsis.
“tau dari senior Gabriel kak, kalo ketemu sepertinya baru kali ini” ujar Sivia yang mencoba jujur.
“oh, tau apa lagi mengenai saya?” ujar Ray lagi.
“baru itu saja kak” ujar Ify menambahkan.
“ok, kalau begitu kalian keliling lapangan 2 kali habis itu kemari lagi.” Ujar Ray yang memberikan petunjuk kepada anak anak ini apa jabatan dia di sekolah ini.
Akhirnya Alvin, Sivia, Ify, dan Cakka keliling lapangan 2 kali kemudian Sivia teringat perkataan kakak nya bahwa ia harus mengetahui semua jabatan senior senior di sekolah ini. Dan Sivia teringat perkataan kakaknya bahwa Ray menjabat ketua PRAMUKA yang akan menghukum siapapun yang datang telat dengan berlari keliling lapangan.
“hey, gue tau kak Ray itu menjabat ketua Pramuka SEVA” ujar Sivia perlahan memberi tahu temannya yang lain.

****


Segini dulu ya, ntar aku lanjutin :)
udah melem :)
night all :)

Sabtu, 09 Oktober 2010

Writing :)

aku suka banget yang namanya tulis menulis...
sebenernya sih sejak SMA ini aku mulai suka...
dengan menulis aku bisa menyampaikan perasaanku
menulis itu asik loh, kita bisa menyampaikan semua perasaan kita entah sedih, seneng, atau apalah...
aku sering nulis cerpen idola cilik
cerpen pertama judulnya Senyummu Mengalihkan duniaku
cerpen kedua judulnya Senja Di Ufuk Barat
cerpen ketiga judulnya Kekuatan Sebuah Impian
dan cerbung pertamaku judunya Cinta pertamaku pacar pertamamu :)

check it
http://www.facebook.com/home.php#!/notes.php?id=100000618520590

di SMA ini aku ikutan ekskul KIR bareng sahabat aku Wines
guru pembimbing kami Sir Alen

kami diajarin cara nulis ilmiah yang bener
kami sih baru 4/5 pertemuan..
maklumlah, aku kan baru ,masuk SMA ...:)